Friday, September 14, 2007

Padang Diguncang Gempa Lagi

Hari Rabu sore Bunda ngajakin anak-anak belanja ke mall. Kebetulan susu Irfan dah habis. Seperti biasa, kalau ke mall mereka pasti minta main di arena bermain, walaupun sebentar. Lagi asyik nungguin mereka main, tiba-tiba bunda ngerasa ada yang aneh. Kok berasa goyang-goyang gitu. Apa kepala bunda pusing lagi ya? Apa tensi turun lagi? Tapi, ah, enggak kok. Seharian ini bunda sehat2 aja. Apa gempa ya? Tapi kok orang pada nyantai aja. Setelah beberapa saat celingak-celinguk merhatiin orang2, baru ada seorang bapak yang mulai kebingungan juga. Pas ngeliat ke bunda, si bapak nanya, “gempa ya buk?”. Srrr.. bunda langsung kaget. Berarti kesalahan emang bukan pada kepala bunda, tapi... Bunda langsung teriakin anak2 untuk turun dari tempat bermain. Buru2 masangin sepatu2 mereka. Aduh, mana kita di di tingkat dua lagi. Ya Allah, lindungilah kami ya Allah. Lindungilah anak2ku...Pas di eskalator, bunda tarik aja anak2 untuk tetap jalan, atau tepatnya berlari. Nyampe di luar, ternyata orang udah pada ngumpul. Semua pada ketakutan, sambil ngeliatin bangunan mall. Malah sampai ada yang pingsan 2 orang. Setelah beberapa lama, gempa nggak terasa lagi, orang mulai memasuki mall. Bunda juga. Buru-buru ambil susu Irfan, bayar di kasir, langsung ngacir.

Sambil nyetir, bunda mikir, tumben2nya di Jambi ada gempa. Nggak biasa2nya. Ini gempa pusatnya dimana ya? Jangan2 di Padang lagi. Bunda jadi ingat orang tua, adek2, dan keluarga yang ada di Padang. Gimana ya dengan mereka? Begitu nyampe di rumah, Bunda langsung nelpon rumah di Padang. Kok kedua nomornya nggak ada yang angkat ya? Telpon ke hp Mami, tulalit. Telpon ke hp Papi, tulalit juga. Duh, perasaan tambah nggak enak nih. Apa yang terjadi ini ya Allah..lindungi keluargaku ya Allah... Dengan putus asa, Bunda coba nelpon ke hp Abdi, salah satu adek Bunda. Mulanya tulalit juga. Kali yang kedua, akhirnya masuk juga. Alhamdulillah. Abdi bisa menjawab, tapi suaranya putus2 karena nggak kuat sinyal. “Kak, gempa lagi kuat nih. Nanti telpon lagi ya.”, katanya. Perasaan Bunda jadi nggak karuan. Hidupin tv, langsung ada berita mengenai gempa tersebut. Pusat gempa dari laut di Bengkulu, berkekuatan 7,9 SR. Gempa mengguncang Bengkulu dan Padang, dan berpotensi untuk terjadi tsunami. Astaghfirullah...cobaan apalagi ini ya Allah.. Ya Allah, lindungilah keluargaku ya Allah. Jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak kami inginkan ya Allah. Selamatkanlah mereka. Lindungilah mereka. Bunda tak henti2nya berdoa, sambil terus mencoba menghubungi lewat telpon. Pada tulalit semua. Akhirnya jam 9 Mami nelpon, ngasih kabar kalau keluarga dalam keadaan baik2 saja. Walaupun rada panik karena gempa yang terlalu kencang. Alhamdulillah ya Allah..

Besoknya sehabis sahur, kita masih bisa kontak ke Padang. Alhamdulillah kondisi aman2 aja, walaupun banyak terjadi kerusakan bangunan2.
Tapi paginya, pas Bunda lagi siap2 ke kantor, tiba2 hp Bunda bunyi, dari relasi di Jakarta yang nanyain kondisi kita di Jambi. Katanya berita di tv mengatakan kalau di daerah Sungai Penuh di Jambi menjadi pusat gempa berkekuatan besar. Lho, kok Bunda nggak ngerasa ya. Padahal kita nggak apa2. Habis itu beruntun aja telpon2 yang masuk yang nanyain kondisi kita. Bunda ingat keluarga di Padang lagi. Ternyata benar, gempa tersebut malah berimbas ke Padang. Sejak pagi itu, kota Padang beruntun dilanda gempa yang berpotensi tsunami. Pemerintahpun langsung menghimbau masyarakat untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Sampai sekarang, keluarga Bunda masih ngungsi. Ya Allah, semoga semua cepat berlalu. Janganlah Engkau timpakan keadaan yang lebih berat lagi ya Allah. Amiin.

No comments: